EFEKTIVITAS PEMAKAIAN VAKSIN IMUNISASI DASAR MULTIPLE DOSE DI RUMAH SAKIT X DEPOK BULAN AGUSTUS 2022
DOI:
https://doi.org/10.59841/an-najat.v1i2.53Keywords:
Vaksin, Imunisasi, Multiple dose, Sisa VaksinAbstract
Beberapa ketentuan yang harus selalu diperhatikan dalam pemakaiaan vaksin secara berurutan adalah paparan vaksin terhadap panas, masa kadaluwarsa vaksin, waktu pendistribusian atau penerimaan serta ketentuan pemakaian sisa vaksin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemakain vaksin dasar multiple dose terhadap pembiayaan. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang menggambarkan semua data atau keadaan subyek atau obyek penelitian kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan cara pengumpulan data. Tempat penelitian di Rumah Sakit X Depok, sedangkan data penelitian terdiri dari empat vaksin dasar multiple dose yang dipakai yaitu vaksin BCG, vaksin Polio, IPV, dan vaksin Measles rubella yang diambil bulan Agustus 2022. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian vaksin setiap minggu kurang dari 50% dan sisa pemakaian di atas 50%. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan pemborosan biaya vaksin yang berlebihan dimana ketika petugas kesehatan membuka botol vaksin multiple dose untuk mengimunisasi pasien dan kemudian tidak dapat menggunakan sisa dosis sebelum habis masa berlakunya. Untuk pemakaian vaksin dilihat dari data hari hampir setiap hari terdapat pemakaian dimana persentase terbanyak rata-rata di hari Sabtu yaitu sebesar 18 % - 29%.
References
Amirah, F. et. (2022). Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) pada Anak dan Vaksin BCG.
Basu, S. (2022). Multi-dose vials versus single-dose vials for vaccination: perspectives from lower-middle income countries. Homepage. https://doi.org/10.1080/21645515.2022.2059310
Burhanuddin Jabbar. (2020). Pro Kontra Vaksinasi Imunisasi Measles Rubella Dalam Perspektif Pakar Medis dan Ulama Kabupaten Tulungagung. http://repo.uinsatu.ac.id/18052/
Faradiba, H. (2014). Keeratan Penyimpanan dan Pencatatan dengan Kualitas Rantai Dingin Vaksin DPT di Puskesmas.
Handayani, R. (2020). Metodologi Penelitian Sosial (T. Grafika (ed.)).
Hemadiyan, N. J. (2017). Hubungan Persepsi Orang Tua dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi Usia 9-12 Bulan.
Ilbuodo.G, P. (2022). The economic impact of the switch from single- to multi-dose PCV13 vial in Benin. BMC Public Health, 133.
KEMENKES RI. (2017). Permenkes RI No 12 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA.
Kesehatan, P. P. dan P. T. (2014). Buku Ajar Imunisasi (Mulati erna (ed.); 1st ed.). bppsdmk. http://bppsdmk.kemkes.go.id
Sugiyono. (2016). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Tebbens, R. (2016). Uncertainty and Sensitivity Analysis of Cost Assumptions for Global Longterm Poliovirus Risk Management. https://doi.org/10.4172/2157-7560.1000339
Thompson, M. K. (2016). Systematic Review of Health Economic Analyses of Measles and Rubella Immunization Interventions. 36(7), 1297–1314.
Thomson, M. K. (2022). Health economic analysis of vaccine options for the polio eradication endgame: 2022-2036. 21(11). https://doi.org/10.1080/14760584.2022.2128108
Wandini Riska, Koto Yeni, Y. V. M. (2020). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Vaksinasi Dasar pada Bayi hingga Usia 12 Bulan. Holistik Jurnal Kesehatan, 14, 283–291.