Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dan Outcame terapi Pasien Sindrom Metabolik di Rumah Sakit Swasta Semarang
DOI:
https://doi.org/10.59841/an-najat.v1i3.161Keywords:
Geriatrik, Kepatuhan, Kualitas hidupAbstract
Kepatuhan terhadap terapi tetap menjadi tantangan seorang apoteker, dimana memiliki implikasi penting untuk keberhasilan pengobatan, tujuan terakhir adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup pasien. Lama pasien menginap dan jumlah obat yang diresepkan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepatuhan seseorang dalam minum obat. Metode pada penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Swasta Semarang. Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien rawat inap yang mengalami sindrom metabolik dan mendapatkan obat di Rumah Sakit, sampel pada penelitian ini berjumlah 58 dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, bagian pertama adalah kuesioner karakteristik responden, bagian kedua kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) untuk megetahui kepatuhan minum obat, dan kuesioner WHOQOL-OLD untuk mengetahui kuaitas hidup pasien. Semua data yang terkumpul dianalisis dengan uji univariat, bivariat dan multivariat. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kepatuhan pengobatan pasien geriatri (p>0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara lama tinggal pasien di Rumah Sakit terhadap kualitas hidup (domain psikologis), p<0,05. Dan terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah obat terhadap kepatuhan (domain konsekuensi), p<0,05.
References
Bueno, H., Ross, J.S., Wang, Y. (2010). Trends in length of stay and short term outcomes among medicare patients hospitalized for heart failure. JAMA; 303: 2141-2147.
Handajani, A., Roosihermiatie, M., Maryani., (2010), factor-faktor yang berhubungan dengan pola kematian pada penyakit degenerative di Indonesia, Buletin Penelitian Kesehatan, 13 (1): 247-250
Mayasari, G., Andayani, T.M., Rahmawati, F, (2015), Faktor Risiko Kejadian Drug Related Problems Pada Pasien Geriatrik RSUD Kota Yogyakarta, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi;2 (5)
Morandi, A., Giuseppe, B., Eduard, E., Vasilevskis., Renato, T., Fabio, G., Tiziana T., Salvatore, S., Valeria, E., Simona, G., John, S., Marco, T., (2014), Predictors of Rehospitalization among Elderly Patients admitted to a Rehabilitation Hospital: the Role of Polypharmacy, Functional Status and Length of Stay, J Am Med, 14(10): 761–767
Negara, Y. R., Machlaurin, A. and Rachmawati, E. , (2016), “Potensi Penggunaan Obat yang Tidak Tepat pada Peresepan Pasien Geriatri Rawat Jalan di RSD dr . Soebandi Jember Berdasarkan Beers Criteria” (Potentially Inappropriate Medication Based on Beers Criteria in Geriatric Outpatients of dr . Soebandi District Hospital), e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), pp. 14–19.
Rumore, M. M., Ph, F. A. A. and Vaidean, G. , (2012), “Practice-Based Research Innovations in pharmacy Development of a Risk Assessment Tool for Falls Prevention in Hospital Inpatients Based on the Medication Appropriateness Index (MAI) and Modified Beer’s Criteria”, Innovations 2012, 3(1), pp. 1–12. Available at: http://z.umn.edu/.
Samuel, M. J. , (2015), “American Geriatrics Society 2015 updated beers criteria for potentially inappropriate medication use in older adults” ,Journal of the American Geriatrics Society, 63(11), pp. 2227–2246. doi: 10.1111/jgs.13702.
Syuaib, A. N. M., Dermawan, E. and Mustofa , (2015), “Penggunaan Potentially Inappropriate Medications (PIMs) pada Pasien Geriatri Rawat Inap Osteoarthritis di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta”, Pharmaciana, 5, pp. 77–84
Padila ,(2013), Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 1. Yogyakarta, Nuha Medika ; 4-6, 49 – 54
Pranarka, K. , (2006), Penerapan Geriatrik Kedokteran Menuju Usia Lanjut yang Sehat, Universa Medicina, 25(4), pp. 187–197
Sujarweni, V. W. , (2015), Statistik Untuk Kesehatan. edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.; 5 – 8, 111 – 114
Sekretariat Negara RI , (2009), Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta