Analisis Biaya Berdasarkan Persepsi Pasien Pada Penderita Parkinson Di Rsud Dr. M. Ashari Pemalang
DOI:
https://doi.org/10.59841/jumkes.v2i1.768Keywords:
analisis biaya, parkinsonAbstract
Parkinson adalah penyakit neurodegenerative jangka panjang yang ditandai dengan gangguan pergerakan, dan tremor saat istirahat. Penyakit parkinson belum bisa disembuhkan dan hanya bisa di lakukan penanganan menggunakan obat dan terapi. Pengobatan yang dilakukan jangka panjang akan mempengaruhi pasien secara ekonomi secara langsung. Selain biaya yang dikeluarkan untuk obat, pasien Parkinson juga dapat kehilangan produktivitas karena meninggalkan pekerjaan akibat gejala dari penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis biaya berdasarkan persepsi pasien penderita parkinson yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya pengobatan sedangkan biaya tidak langsung terdiri dari biaya hilangnya produktivitas. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan pengambilan data dari rekam medik dan wawancara kepada pasien. Data dianalisis untuk melihat besar atau rata-rata biasa langsung yaitu biaya medis langsung maupun non medis langsung dan biaya tidak langsung yaitu hilangnya produktivitas. Hasil penelitian ini adalah terdapat 23 sampel yang terdiri dari laki-laki 70% atau sebanyak 16 orang dan Perempuan sebesar 30% atau sebanyak 7 orang. Biaya medis langsung dengan komponen biaya tertinggi adalah biaya pemeriksaan dengan rata-rata Rp. 12.130, biaya obat rata-rata Rp. 64.503, biaya asuhan perawat rata-rata Rp. 64.500. Biaya non medis langsung dengan komponen biaya tertinggi yaitu biaya transportasi rata-rata Rp. 20.652, biaya konsumsi rata-rata Rp. 16.965. Biaya tidak langsung pada jenis hilangnya produktivitas dengan rata-rata Rp. 1.388.894. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biaya medis langsung merupakan biaya tertinggi dibandingkan biaya non medis langsung dan biaya tidak langsung.
Kata kunci: Analisis biaya, Parkinson, Persepsi pasien,
References
Andayani, T. M. (2013). Farmakoekonomi : Prinsip Dan Metodologi. Bursa Ilmu.
Barcia, C. (2013). Glial-Mediated Inflammation Underlying Parkinsonism. Scientifica, 2013, 1–15. https://doi.org/10.1155/2013/357805
Dini Indriani, Musa Fitri Fatkhiya, G. U. (2023). Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antibiotik Seftriakson Dan Sefotaksim Pada Pasien Rawat Inap Demam Tifoid Anak Di Rsud Dr.M.Ashari Pemalang. Jurnal Medika Nusantara, 1(2), 240–251. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/441
Fatkhiya, M. F., Perwitasari, D. A., & Febriana, S. A. (2021). ANALISIS BIAYA SAKIT PERSPEKTIF MASYARAKAT PADA PENDERITA DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptoms) DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA. Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi, 17(1), 49. https://doi.org/10.12928/mf.v17i1.15928
Gunawan, G., Dalhar, M., & Kurniawan, S. N. (2017). Parkinson and Stem Cell Therapy. MNJ (Malang Neurology Journal), 3(1), 39–46. https://doi.org/10.21776/ub.mnj.2017.003.01.7
HAMIDAH, S. N. (2016). STUDI PENGGUNAAN ANTIPARKINSONIAN PADA PASIEN PARKINSONISM.
Qonita, W. N., Setyawati, M. B., & Suandika, M. S. (2022). Gambaran Persepsi Pasien Parkinson Tentang Penyakit Yang Dideritanya Di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal. BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 10(2), 75–84. https://doi.org/10.53345/bimiki.v10i2.307
Rahaya, A., & Cahaya, N. (2016). Studi Retrospektif Penggunaan Trihexyfenidil Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap Yang Mendapat Terapi Antipskotik Di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal), 2(2), 124–131. https://doi.org/10.22487/j24428744.2016.v2.i2.5986
Rifky, A. M. (2020). KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT PARKINSON DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI 2018 – JULI 2020.
ROBERT SILITONGA. (2007). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT PARKINSON di POLIKLINIK SARAF RS DR KARIADI.
Suharti, S. (2020). Patofisiologi Penurunan Kognitif pada Penyakit Parkinson. UMI Medical Journal, 5(1), 1–11. https://doi.org/10.33096/umj.v5i1.76
Urfiyya, Q. A., Fatkhiya, M. F., Perwitasari, D. A., Febriana, S. A., & Dahlan, U. A. (2022). Cost analysis of patients with Severe Cutaneous Adverse Reactions ( SCARs ) Analisis biaya pasien Severe Cutaneous Adverse Reactions ( SCARs ) Severe Cutaneous Adverse Reactions ( SCARs ) merupakan reaksi idiosinkratik yang paling sering disebabkan karena. 18(2), 123–133.