Review Artikel: Pengaruh Penggunaan Bahan Pengikat Alami dan Sintetis pada Kualitas Fisik Tablet

Authors

  • Siti Nurhaliza Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Nur Luthfia Salim Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Annisa Normiani Putri Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Lidya Syahjiah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Muhammad Dhaiffullah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Nor Latifah Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.59841/an-najat.v2i4.1946

Keywords:

binder, tablet, physical properties

Abstract

Tablets are one of the most preferred forms of medication due to their compact shape, portability, and good stability. A key factor that greatly influences the physical quality of tablets is the binder used. This article reviews various studies on the effects of using natural and synthetic binders on the physical quality of tablets in drug formulations, including PVC, HPMC, CMC-Na, jackfruit seed starch, banana heart starch, and white sweet potato starch, which contribute to forming tablets with optimal physical properties. Data on the use of tablet binders were collected through a literature study method. The results concluded that the use of PVC, HPMC, CMC-Na, jackfruit seed starch, banana heart starch, and white sweet potato starch binders have an impact on the physical properties of tablets.

References

Abdullah, M., & Herlina, L. (2020). Pemanfaatan jantung pisang sebagai sumber pati alami dan aplikasinya dalam industri makanan. Jurnal Pangan dan Gizi, 7(3), 101–108.

Alex, H. S., & Adelya, I. M. (2021). Pengaruh variasi konsentrasi amilum jantung pisang batu sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik tablet asam asetil salisilat. Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda, 4(2), 28-36.

Anindhita, M. A., Khasanah, K., Sajuri, S., Priharwanti, A., & Sulistyanto, I. (2022). Formulasi sediaan tablet hisap ekstrak daun glodokan tiang dengan CMC-Na sebagai bahan pengikat. Cendekia Journal of Pharmacy, 6(2), 227-243.

Anwar, E. (2012). Eksipien dalam sediaan farmasi (karakterisasi dan aplikasi). Jakarta: Dian Rakyat.

Chowdary, K. (2013). Recent research on coprocesses excipient for direct compression: A review. International Journal of Comprehensive Pharmacy, 1–5.

Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia (Edisi III). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fuhrman, L. C. (2006). Ansel’s pharmaceutical dosage forms and drug delivery systems (8th ed.). The American Journal of Pharmaceutical Education, 70(3), 71.

Goeswin, A. (2007). Pengembangan sediaan farmasi: Edisi revisi dan perluasan. Bandung: Penerbit ITB.

Hadisoewignyo, L., & Fudholi, A. (2016). Sediaan solida edisi revisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hidayati, N., Meilany, N., & Andasari, S. D. (2020). Formulasi tablet kunyah asetosal dengan variasi konsentrasi PVP sebagai bahan pengikat. CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, 11(1), 7-14.

Inding, G. (1999). Amilum dan amilum granulat biji nangka (Artocarpus integra, Linn.) sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Irwansyah, M. (2010). Penentuan konsentrasi optimum amilum biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) sebagai bahan penghancur internal tablet parasetamol dengan metode granulasi. Jakarta: Poliklinik Uhamka.

Jaimini, M., & Rawat, S. (2013). A review on immediate release drug delivery system. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 4(2), 1-10.

Mo’o, F. R. C., Thomas, N. A., Suryadi, A. M. A., & Panu, M. A. (2024). Pengaruh konsentrasi pati biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) sebagai bahan pengikat tablet hisap ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.). Jurnal Farmasi Teknologi Sediaan dan Kosmetika, 1(1), 31-43.

Nasution, B. M. (2011). Penggunaan Pharmacoat 615 sebagai bahan pengikat pada tablet asam folat secara granulasi basah. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Parikh, D. M. (1997). Handbook of pharmaceutical granulation technology. New York: Marcel Dekker Inc.

Poedjiadi, A., & Supriyanti, T. (2009). Dasar-dasar biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Siregar, C. (2008). Teknologi Farmasi: Sediaan Tablet. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Siregar, C. J. P., & Wikarsa, S. (2010). Teknologi farmasi sediaan tablet dasar-dasar praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Sulaiman, T. N. S. (2007). Teknologi dan formulasi sediaan tablet. Yogyakarta: Laboratorium Teknologi Farmasi UGM.

Sulistyaningrum, I. H., Santoso, A., Rosyd, A., & Rosita, A. (2018). Pengaruh konsentrasi amilum ubi jalar putih (Ipomoea batatas L) sebagai bahan pengikat secara granulasi basah terhadap sifat fisik granul dan tablet serta profil disolusi tablet paracetamol. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 4(1).

Susanti, R., & Pratama, A. (2019). Potensi pati dari berbagai bahan nabati untuk aplikasi sebagai bahan pengikat dalam sediaan tablet. Jurnal Teknologi Farmasi, 8(1), 45–52.

Thomas, N. A., Abdulkadir, W. S., Taupik, M., & Oktaviana, N. (2021). Pengaruh Konsentrasi Hydroxypropyl Methylcellulose sebagai Bahan Pengikat Pada Sediaan Tablet Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum). Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 1(3), 158-167.

Downloads

Published

2024-11-13

How to Cite

Siti Nurhaliza, Nur Luthfia Salim, Annisa Normiani Putri, Lidya Syahjiah, Muhammad Dhaiffullah, & Nor Latifah. (2024). Review Artikel: Pengaruh Penggunaan Bahan Pengikat Alami dan Sintetis pada Kualitas Fisik Tablet. An-Najat, 2(4), 237–245. https://doi.org/10.59841/an-najat.v2i4.1946

Similar Articles

<< < 1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.