Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Inklusif

Authors

  • Erva Karimatunisa Universitas PGRI Yogyakarta
  • Taufik Muhtarom Universitas PGRI Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.59841/inoved.v2i3.1369

Keywords:

Government Policy, Education, Inclusive

Abstract

Inclusive education is the education given to students who have the disorder, has the potential intelligence and special talents. Also children are not able to learn for one thing: disability, autism, mental retardation, homeless children, the other had the talent and potential. Inclusive education is a system of educational services for children with special needs in the regular school education and this should be done as early as possible. This is in accordance with the policy internationally and nationally as stipulated in Law No. 20 of 2003 on article 32 and Permendiknas number 70 of 2009, by providing opportunities and opportunities for children with special needs to acquire education in schools regular ranging from elementary school, School junior Highand High School / Vocational.  The success of inclusiveeducation will depend on the cooperation of the government, teachers and parents together.

 

References

Depdiknas, 2003, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta

M. Khalilurrohman, Syaikh Yusuf Qardhawi: Guru Umat Islam Pada Masanya. Jurnal Jurisdictie, Jurnal Hukum Dan Syariah. Vol. 2. No. 1, Juni 2011

Muyono Abdurrahman, 1999, Pendidikan Bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka.

Nuryanta,Nanang. 2003. “Memahami Problem dan Pengembangan Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia”. JPI FIA IJurusan Tarbiyah Volume VIII Tahun VI.

Rasyidi, Abdul Haris. 2016.Studi Analisis Tentang Inovasi dan Perubahan dalam Kebijakan Pendidikan Islam. Jurnal Palapa, Vol 4 No 1.

Salsabila., U., H.,dkk. (2020). Peran Teknologi dalam Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Al-Mutharahah,17 (2). 190

Sama, dkk. (2020). Sinergitas Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 di Kecamatan Kalianget, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.63

Shaleh, Ali Ismail, and Fifiana Wisnaeni. “Hubungan Agama Dan Negara Menurut Pancasila Dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia1, no. 2 (2019): 237–49. https://doi.org/10.14710/jphi.v1i2.237-249.

Sugiyana. 2015. Pengaruh Self-Regulated Learning, Self-Efficay dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika. (http://journal.uad.ac.id/index.php/PSIKOPEDAGOGIA/article/view/4497/2513) diundi 19 Januari 2017

Supriyanto, Arie. “Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.” Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka33, no. 2 (2011):131–34.

Wardani, A., & Ayriza, A. (2021). Analisis Kendala Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Belajar Di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi, 5 (1).772

Widisuseno, Iriyanto. “Azas Filosofis Pancasila Sebagai Idiologi Dan Dasar Negara.” Humanika20, no. 2 (2014): 62–66.

Yusraini, 2013, Kebijakan Pemerintah Terhadap pendidikan Inklusif, Jurnal Kependidikan Edisi, Januari, Vol, 28.

Published

2024-06-24

How to Cite

Erva Karimatunisa, & Taufik Muhtarom. (2024). Kebijakan Pemerintah Terhadap Pendidikan Inklusif. Journal Innovation In Education, 2(3), 101–107. https://doi.org/10.59841/inoved.v2i3.1369

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.