Sagata sebagai Ciri Khas Tradisi Lisan Masyarakat Lampung Saibatin

Authors

  • Delvina Maulhy Azahra Hulu Universitas lampung
  • Dwi Agustiana Putri Universitas Lampung
  • Rahmat Prayogi Universitas Lampung
  • Bambang Riadi Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.59841/blaze.v2i4.2039

Keywords:

Lampung, Sagata, Oral Literatur

Abstract

Through this research, it is hoped that it will be possible to reveal how sagata has become an integral part of the life of the Saibatin community, as well as how this oral literature reflects the worldview, value system and social norms that have developed in this community. With a deeper understanding of sagata, this research also aims to highlight the importance of efforts to preserve oral traditions amidst increasingly rapid global changes. This research uses a descriptive qualitative research method using library research, which involves collecting coverage and research based on literature, which involves collecting information and research through library references, such as books, scientific journals and other reliable sources related to Sagata as an oral tradition. This oral tradition includes several cultural aspects including folklore, folk tales, traditional songs, and other oral literature. Sagat can also contain stories about the origins of a place, heroic stories, myths or history. Oral tradition is a step that needs to be preserved and passed on the knowledge, cultural norms and identity of the Lampung people.

References

Agustina, R., & Amelia, D. (2016). Analisis struktur fisik dalam pantun dan budaya adat istiadat tata cara perkawinan Kabupaten Sambas karya Hamdan Simad dan Muhanni Abdur. Lingua: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 12(1), 1–12.

Alpiani, Y. (2022). Betabuh dan Segata: Eksistensi tradisi kesenian Lampung Saibatin (Studi pada Bandakh Gedung Kunyayan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus) (Vol. 16, Issue 1).

Alqautsar, M. (2022). Transformasi tradisi lisan sebagai sarana dakwah: Kajian historis dan tantangan era digital. Journal of Community Development, 1(1), 56–63. https://journal.nabest.id/index.php/jcd/article/view/29

Asnawi, A. (2020). Kategori dan fungsi sosial teks cerita rakyat masyarakat Banjar Hulu: Sebagai pengukuh warisan kebudayaan lokal bangsa. Jurnal Sastra Indonesia, 9(3), 212–221.

Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Case study method in qualitative research. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 1–9.

Daffa, M. (2024). Signifikansi nilai-nilai filosofis dalam modern. 1(1), 94–123. https://doi.org/10.22146/lafinus.v1i1.11261

Iryanti, D. (2014). Karakteristik kemughuk pada pernikahan adat Lampung Saibatin dan implementasinya dalam pembelajaran sastra Lampung di sekolah menengah atas.

Kanzunnudin, M. (2015). Cerita rakyat sebagai sumber kearifan lokal. Makalah disajikan dalam seminar kebudayaan Pusat Studi Kebudayaan Universitas Muria Kudus, di Kudus.

Karsiwan, K., Sari, L. R., & Azzahra, A. (2022). Sagata sebagai identitas tradisi lisan masyarakat Lampung. Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial Dan Humaniora, 8(2), 251–270.

Magfiroh, F. N., Winangsih, R., & Prasetya, T. I. (2018). Representasi kekerasan seksual pada anak tuna rungu dalam film Silenced (Analisis semiotika Roland Barthes). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Mangunang, P. L. (2016). Pengembangan materi ajar Hahiwang dalam bentuk LKPD berbasis pendidikan karakter untuk siswa kelas IX SMP. 1–23.

Maulana, S., Wardiah, D., & Rukiyahs, S. (2023). Antropologi sastra tradisi lisan nenggung di masyarakat Mengkenang Kabupaten Lahat. Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia), 13(2), 188–199.

Ramli, S. (2014). Menjaga nilai-nilai religius dalam adat dan budaya Melayu Jambi di era globalisasi. Supian.

Sari, L. R. (2021). Poros Onim: Jurnal sosial keagamaan. 5, 17–29. https://doi.org/10.53491/porosonim.v5i1.978

Slamet, Y. B. M. (2018). Fungsi dan peran karya sastra dari masa ke masa. Praxis: Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat Dan Jejaring, 1(1), 24–40.

Sukmana, E. (2018). Aspek sosial budaya dalam cerita rakyat Enyeng di Desa Cipancar. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(1), 18–23.

Suparno, D. (2013). Fungsi sagata dalam masyarakat Krui.

Trisia, A. (2007). Kearifan lokal seni pertunjukan segata dalam tradisi lisan Nyambai masyarakat Lampung adat Saibatin. Skripsi, 1–101.

Wati, E. A. (2023). Tradisi lisan sebagai sumber sejarah. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(1), 52–59.

Zakariah, M. A., Afriani, V., & Zakariah, K. H. M. (2020). Metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, action research, research and development (R & D). Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Delvina Maulhy Azahra Hulu, Dwi Agustiana Putri, Rahmat Prayogi, & Bambang Riadi. (2024). Sagata sebagai Ciri Khas Tradisi Lisan Masyarakat Lampung Saibatin. BLAZE : Jurnal Bahasa Dan Sastra Dalam Pendidikan Linguistik dan Pengembangan, 2(4), 240–247. https://doi.org/10.59841/blaze.v2i4.2039

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.